Jakarta – Tokoh Nasional asal Nusa Tenggara Timur, Ir. Fransiscus Go, SH, meraih Pos Kupang Award 2025 atas dedikasinya sebagai pelopor pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Timur (NTT). Penghargaan tersebut diberikan oleh Pos Kupang sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusinya dalam menguatkan ekonomi masyarakat berbasis keluarga.
Fransiscus Go, yang akrab disapa Frans Go, dinilai sebagai tokoh masyarakat NTT yang konsisten mendorong kemandirian ekonomi rakyat melalui UMKM. Upaya tersebut telah dijalankannya selama bertahun-tahun dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil di daerah.
Dalam keterangannya, Frans Go menyampaikan bahwa dirinya tidak dapat hadir secara langsung saat malam penganugerahan. Penghargaan tersebut diwakili oleh keponakannya, Angel, karena alasan tertentu. Meski demikian, ia tetap menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas apresiasi yang diberikan.
“Terlepas dari itu semua, saya ingin berterima kasih kepada Pos Kupang atas Pos Kupang Award 2025 ini,” ujar Frans Go. Ia menegaskan bahwa penghargaan tersebut bukan semata kehormatan pribadi, melainkan pengingat akan pentingnya kerja-kerja kecil yang dilakukan secara konsisten untuk daerah.
Sebagai putra daerah, Frans Go memandang NTT bukan hanya sebagai tempat asal, tetapi sebagai rumah yang harus dibangun bersama. Menurutnya, membangun daerah tidak selalu harus dimulai dari program besar, melainkan dari penguatan ekonomi keluarga sebagai fondasi utama masyarakat.
Ia menilai ekonomi keluarga yang kuat akan melahirkan masyarakat yang bermartabat. Di tengah tantangan ekonomi, Frans Go mengajak masyarakat untuk lebih bijak, menghindari jerat pinjaman berbunga tinggi, serta memilih jalur usaha kecil dan UMKM yang dikelola secara disiplin.
Bagi Frans Go, UMKM bukan sekadar aktivitas ekonomi, melainkan jalan menuju kemandirian. UMKM diharapkan mampu membebaskan masyarakat dari ketergantungan dan menumbuhkan rasa percaya diri untuk berdiri di atas kaki sendiri.
Keyakinan tersebut mendorong Frans Go bersama keluarga dan sejumlah pihak untuk terlibat langsung dalam berbagai program pemberdayaan di NTT. Melalui Yayasan Felix Maria Go (YFMG), mereka menjalankan program BEDAH UMKM dan TEBUS MURAH, mendampingi pedagang kecil, merintis Ume Kofi di Kapan, TTS, serta membina Desa Kuan Maumolo di Kefamenanu agar tumbuh lebih mandiri.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para penggerak dan relawan yang bekerja dengan penuh dedikasi. Di antaranya Mbak Hilmi sebagai penggerak UMKM, Mbak Yarni Nabuasa atau Mbak Yaya dari Komunitas Gejala dan pemilik Sambel Aset, Mas Garry Rudolf Liu selaku Koordinator BEDAH UMKM, Bang Irwan Koordinator Kelompok Tani Manggarai, serta Peter Salem, pegiat petani muda di media sosial.
Seluruh upaya tersebut dijalankan dengan prinsip “Tumhiho”, yakni tumbuh mandiri dan hidup terhormat. Prinsip ini menekankan pentingnya mengolah potensi yang ada melalui kerja keras, kejujuran, dan kebersamaan, tanpa bergantung sepenuhnya pada bantuan.
Frans Go berharap ke depan semakin banyak anak muda NTT yang berani naik kelas, dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja melalui UMKM yang sehat. Ia pun menutup dengan harapan agar penghargaan ini menjadi pengingat bahwa membangun daerah membutuhkan langkah nyata yang konsisten dan keberpihakan yang tulus kepada rakyat.

