POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU – Yayasan Amnaut Bife Kuan (Yabiku), Yayasan Felix Maria Go (YFMG) dan Melki and Beatrix (MnB) Foundation menggelar kegiatan sosialisasi kesetaraan gender dan HAM kepada siswa-siswi di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi NTT.
Sosialisasi ini dihadiri langsung oleh Perwakilan Yayasan Felix Maria Go (YFMG), Melinda Theresia Goh dan founder Melki & Beatrix Foundation (MBF), Beatrix Yunarti Manehat, dan Direktris Yayasan Amnaut Bife Kuan, Filiana Tahu.
Pemateri sosialisasi kesetaraan gender sekalius perwakilan Yayasan Felix Maria Goh (YFMG), Melinda Theresia Goh mengatakan, pengetahuan dasar mengenai gender mesti diberikan kepada anak-anak.
Ia menuturkan bahwa, dalam sosialisasi tersebut, dirinya memberikan pemahaman kepada siswa-siswi SMAN 1 Kefamenanu mengenai aspek hukum yang berkaitan dengan gender.
“Seperti pelecehan dan lain-lain konsekuensi hukumnya seperti apa,” tukasnya.
Sementara itu, Direktris Yayasan Amnaut Bife Kuan, Filiana Tahu mengakui bahwa di wilayah Provinsi NTT perempuan sangat rentan terhadap kekerasan.
Yabiku, kata Filiana, melakukan pendampingan terhadap korban kekerasan dengan menyediakan center pelayanan kepada setiap masyarakat yang menyampaikan laporan. Pelayanan tersebut berupa langkah mitigasi dan nonmitigasi.
Bagi korban kekerasan seksual, Yabiku memastikan bahwa akan melakukan pendampingan semaksimal mungkin serta menempuh langkah hukum atas kasus tersebut.
Demi memaksimalkan pendampingan terhadap masyarakat, Yabiku memiliki tim relawan yang terdapat di 166 Desa yang terdiri dari Paralegal dan KPAD (Komisi Perlindungan Anak Desa).
“Kalau kasus KDRT selalu dimulai dengan nonmitigasi. Tetapi kalau korban datang dengan kondisi tubuh berdarah, luka atau pingsan, langkah pertama adalah intervensi medis dengan menempuh langkah mitigasi,” ujarnya saat memberikan materi dalam sosialisasi di Aula SMAN 1 Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Jumat 20 Mei 2022.
Sementara itu, Founder Melki and Beatrix (MnB) Foundation, Beatrix Yunarti Manehat SE.,MSA menjelaskan, upaya sosialisasi untuk mendukung dan menyerukan kesetaraan gender harus dilakukan secara berkala dari tingkat dini.
Baginya, banyak sekali persoalan yang berkaitan dengan kesetaraan gender dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal ini berdampak pada munculnya persoalan-persoalan baru hingga sampai pada persoalan yang cukup krusial yakni pembunuhan dan perdagangan manusia.
Beatrix menambahkan, sosialisasi ini penting untuk dilaksanakan bagi anak-anak sekolah agar mengubah paradigma mereka perihal pentingnya kesetaraan gender.
“Kita juga membentuk kesadaran mereka bahwa peran perempuan dalam sebuah pembangunan sangat vital. Bahwa perempuan bisa mengambil peranan penting dalam banyak hal,” bebernya. (*)
Sumber: Pos Kupang